BROAD CAST RADIO
Broadcasting adalah distribusi audio dan / atau video
yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin
masyarakat umum atau sub-relatif besar penonton, seperti anak-anak atau orang
dewasa muda.
Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Pengertian Broadcast : Proses pengiriman sinyal ke berbagai
lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data
pada jaringan dan lain sebagainya. Broadcast adalah suatu proses
pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit,
radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain
sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client
yang menyebarkan data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel
dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio
Pengertian Broadcasting : Broadcasting secara umum dapat
diartikan sebagai siaran atau penyiaran. Di awal tahun 2000-an industri
broadcasting mulai berkembang di Indonesia secara signifikan walaupun
wadah/peluang untuk orang-orang broadcasting sampai saat ini belum terlalu.
Broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan
penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang paling dominan dikaji
adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari praproduksi-
produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja namun di
broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah tayangan/ konten yang
menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut teori ilmu komunikasi,
bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak ramai/umum.
Karakteristik
broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik dan menghibur.
Broadcasting secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai
lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data
pada jaringan dan lain sebagainya. Sedangkan menurut UU Penyiaran No. 32 tahun
2002 penjelasan tentang dunia broadcast terbagi menjadi 2 yakni siaran
(broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran (broadcasting: kamus bahasa
inggris) yang masing-masing memiliki definisi sendiri-sendiri. Siaran adalah
pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar
atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun
tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran adalah
kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana
transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum
frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat
diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat
penerima siaran. SEKILAS BROADCASTING TELEVISI Gambar televisi pertama muncul
pada tahun 1920 di Amerika serikat, sedangkan bentuk pesawat televisi pertama
muncul di sebuah pameran New York World’s Fair di tahun 1939 dengan ukuran tv 8
x 10 inch. Sistem televisi elektris sendiri diciptakan oleh Vladimir Katajev
Zworykin dan dikembangkan lagi pada tahun 1930 oleh Philo T. Fransworth. Jika
dilihat dari sejarahnya dunia broadcast tv yang berkembang pesat tentu memang
adalah Negara Amerika dan Negara- negara Eropa sampai hari ini. Namun munculnya
TV swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah mengenai
televisi berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi tidak
terulang kembali. Kini sejak era siaran tv swasta semarak perkembangan dunia
broadcasting tv pun semakin maju terutama di pertelevisian Indonesia yang jika
disimpulkan tv di Indonesia terbagi atas empat yakni: Televisi Negara/
Pemerintah, Televisi Swasta, Televisi Komunitas, Televisi Berlangganan.
Keempatnya mempunyai potensi untuk berkembang dan menjadi sarana penyampaian
informasi, hiburan dan pendidikan. Namun demikian setiap televisi mengadakan
siaran dengan berbagai macam jenis program acara baik drama, nondrama dan news.
Di tahun 2003 secara serentak tv swasta nasional bermunculan, hal ini tentu
membutuhkan program acara yang semakin banyak pula. Nah, pola inilah yang
membentuk dituntutnya tenaga- tenaga ahli (kreatif ) yang mampu membuat program
acara televisi secara simultan dan kontinu, sebab televisi tanpa program acara
tidak akan pernah ada siaran televisi.
PENGERTIAN CELLULAR RADIO
A.
Definisi Cell
Cell adalah Area Cakupan (coverage
area) dari Radio Base Station, daerah layanan ini dibagi-bagi menjadi daerah
yang kecil-kecil yang disebut cellular, yang sifatnya pelanggan mampu bergerak
secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan
hubungan.
Cellular
dalam bahasa inggris untuk selular, selular artinya adalah sistem komunikasi
jarak jauh tanpa kabel, selular adalah bentuk komunikasi modern yang
ditunjukkan untuk menggantikan telepon rumah yang masih menggunakan kabel.
Telepon gengam seringnya disebut handphone (HP), atau disebut pula sebagai
telepon selullar (phonsel) adalah perangkat komunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line komvensional,
namun dapat dibawah kemana-mana (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (Nirkabel; Wireless). Saat ini
Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu system GSM (Global
Sistem For Mobile Telecomunications)dan sistem CDMA (Code Division multiple
Access), (wikipedia).
Selain
berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon ponsel umumnya juga
mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat (Short Messege
Service, SMS). Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga
dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti bias menangkap siaran radio dan
televise, dan perangakat lunak pemutar audio (mp3) dan video (MPEG4), kamera
digital, game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G). ada pula penyedia jasa
telepon genggam di beberapa Negara yang menyediakan layanan generasi ketiga
(3G) dengan menambakan jasa Videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk
televise online di telepon genggam mereka. Sekarang telepon genggam menjadi
gadget yang multifungsi. Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekrang sadah
ditambahkan fitur komputer. Jadi di ponsel tersebut, orang bias mengubah fungsi
ponsel tesebut menjadi mini computer. Didunia bisnis, fitur ini sangat membantu
bagi para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dam membuat
pekerjaan tersebut diselesaikan dalam waktu yang singkat.
B. Evolusi SitemTelkomunikasiSeluler.
Adapun perkembangan dan evolusi
teknologi seluler dapat dirangkum sebagai Berikut:
1. Generasi pertama: analog, kecepatan
rendah (“low-Speed”), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telepone)
2. Generasi kedua: Digital, Kecepatan
rendah-menengah. Contoh GSM dan CDMA2000 1Xrtt
3. Generasi ketiga: Digital, kecepatan
tinggi (High-speed) untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal
juga dengan UMTS) dan CDMA 2000 1xRTT
Antara generasi kedua dan ketiga sering disisipkan
generasi 2,5 yaitu Digital, kecepatan menengah (hingga 150 kbps). Teknologi
yang masuk kategori 2,5G adalah layanan berbasis data seperti GPRS dan EDGE pada
domaint GSM dan PDN pada Domaint CDMA.
1. Sistem seluler Analog (1G, Generasi
pertama)
NMT 450, Nordic Mobile Telephone, standar komuniasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 450 MHz, standart ini dikembangkan dan digunakan oleh Negara-negara Nordic tahun 1981.
AMPS, Advence Mobile Phone System, standar komunikasi selular analog yang bekerja pada frekuensi 800 MHz standar ini dikembangkan dan digunakan tahun 1983.
TACS, total access communication system, standar komunikasi selular analog serupa dengan AMPS, hanya berkerja pada freqensi 900 MHz standart ini dikembangkan dan digunakan 1985.
NMT 900 MHz, Nantic mobile telephony standart komunikasi selular analog yang bekerja pada frequensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan oleh Negara-negara nontic 1986.
NMT 450, Nordic Mobile Telephone, standar komuniasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi 450 MHz, standart ini dikembangkan dan digunakan oleh Negara-negara Nordic tahun 1981.
AMPS, Advence Mobile Phone System, standar komunikasi selular analog yang bekerja pada frekuensi 800 MHz standar ini dikembangkan dan digunakan tahun 1983.
TACS, total access communication system, standar komunikasi selular analog serupa dengan AMPS, hanya berkerja pada freqensi 900 MHz standart ini dikembangkan dan digunakan 1985.
NMT 900 MHz, Nantic mobile telephony standart komunikasi selular analog yang bekerja pada frequensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan oleh Negara-negara nontic 1986.
2. system selular digital 2G-4G
Asal mula penggunaan akronim “3G” di dalam perkembangan dunia telekomunikasi diawali dari sebuah ide untuk mencoba membuat standar konvergensi dari telekomunikasi seluler voice (suara) dan data pada sekira tahun 1996-1997. Dalam perkembangannya, konsep konvergensi disebut sebagai generasi ketiga (3G) dari perkembangan teknologi telekomunikasi mobil. Generasi keduanya (2G) ditandai dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi digital mobile (dengan teknologi yang diusung yaitu GSM) dan generasi pertamanya (1G) ditandai dengan kelahiran teknologi telekomunikasi mobile analog yang lebih kita kenal sebagai teknologi AMPS. Dengan demikian, 3G adalah generasi terkini dari perkembangan teknologi telekomunikasi mobile 3GPP terbentuk akhir tahun 1998 dengan anggotanya adalah badan standardisasi dari Jepang (ARIB dan TTC), Cina (CCSA), Eropa (ETSI), Amerika Serikat (ATIS), dan Korea (TTA). Partnership ini dibentuk dengan tujuan membentuk standar spesifikasi teknis untuk evolusi teknologi GSM (2G) ke 3G (yang kita kenal sebagai teknologi UMTS). Dari 3GPP inilah keluar berbagai teknologi 3G, seperti teknologi GPRS dan EDGE (enhanced data rates for GSM evolution). Pada masa sekarang keluarlah berbagai penamaan seperti 2,5G dan 2,75G yang sebenarnya adalah penamaan untuk GPRS (2,5G) dan EDGE (2,75G).
Adapun 3GPP2 terbentuk sebagai saudara muda dari 3GPP, beranggotakan badan-badan standardisasi dari Jepang (ARIB dan TTC), China (CCSA), Amerika Serikat (TIA), dan Korea (TTA). Kerja sama ini lahir karena kekurangpuasan atas kecepatan perkembangan dari 3GPP. Perkembangan yang lumayan pelan di standardisasi 3GPP partnership bisa dimaklumi karena tugas berat dari kerja sama ini untuk selalu menemukan atau membuat jembatan penghubung dari GSM sekarang ini ke standar 3G yang dibuat.
GSM global system for mobile communication, standar komunikasi selular digital yang bekerja pada frequensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan oleh gabungan Negara-negara eropa dan digunakan secara komersial pada tahun 1991. mudulasi yang digunakan GMSK (0.3 gaussian filter), channel spacing 200KHz, channel bit rate 270.833 Kb/s, number of channel 124 (8 user/ channel), metode duplex yang digunakan akses metode TDMA/FDM.DCS 1800, digital cellular system, standar komunikasi selular digital yang bekerja pada tahun 1992 dan merupakan pengembangan dari GSM 900. Modulasi Yang digunakan GSMK (0.3 gaussian filter), channel spacing 200KHz, channel bit rate 270.833 kb/s, number of channel 374 (8 user / channel) metode duplex yang digunakan FDD, multiple akses metode TDMA/FDM.
CDMA, code Division Multiple Access adalah sebuah bentuk multipleksan dan sebuah akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruksi dank ode-kode khusus itu utuk melakukan pemultipleksan.
Asal mula penggunaan akronim “3G” di dalam perkembangan dunia telekomunikasi diawali dari sebuah ide untuk mencoba membuat standar konvergensi dari telekomunikasi seluler voice (suara) dan data pada sekira tahun 1996-1997. Dalam perkembangannya, konsep konvergensi disebut sebagai generasi ketiga (3G) dari perkembangan teknologi telekomunikasi mobil. Generasi keduanya (2G) ditandai dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi digital mobile (dengan teknologi yang diusung yaitu GSM) dan generasi pertamanya (1G) ditandai dengan kelahiran teknologi telekomunikasi mobile analog yang lebih kita kenal sebagai teknologi AMPS. Dengan demikian, 3G adalah generasi terkini dari perkembangan teknologi telekomunikasi mobile 3GPP terbentuk akhir tahun 1998 dengan anggotanya adalah badan standardisasi dari Jepang (ARIB dan TTC), Cina (CCSA), Eropa (ETSI), Amerika Serikat (ATIS), dan Korea (TTA). Partnership ini dibentuk dengan tujuan membentuk standar spesifikasi teknis untuk evolusi teknologi GSM (2G) ke 3G (yang kita kenal sebagai teknologi UMTS). Dari 3GPP inilah keluar berbagai teknologi 3G, seperti teknologi GPRS dan EDGE (enhanced data rates for GSM evolution). Pada masa sekarang keluarlah berbagai penamaan seperti 2,5G dan 2,75G yang sebenarnya adalah penamaan untuk GPRS (2,5G) dan EDGE (2,75G).
Adapun 3GPP2 terbentuk sebagai saudara muda dari 3GPP, beranggotakan badan-badan standardisasi dari Jepang (ARIB dan TTC), China (CCSA), Amerika Serikat (TIA), dan Korea (TTA). Kerja sama ini lahir karena kekurangpuasan atas kecepatan perkembangan dari 3GPP. Perkembangan yang lumayan pelan di standardisasi 3GPP partnership bisa dimaklumi karena tugas berat dari kerja sama ini untuk selalu menemukan atau membuat jembatan penghubung dari GSM sekarang ini ke standar 3G yang dibuat.
GSM global system for mobile communication, standar komunikasi selular digital yang bekerja pada frequensi 900 MHz. Standart ini dikembangkan oleh gabungan Negara-negara eropa dan digunakan secara komersial pada tahun 1991. mudulasi yang digunakan GMSK (0.3 gaussian filter), channel spacing 200KHz, channel bit rate 270.833 Kb/s, number of channel 124 (8 user/ channel), metode duplex yang digunakan akses metode TDMA/FDM.DCS 1800, digital cellular system, standar komunikasi selular digital yang bekerja pada tahun 1992 dan merupakan pengembangan dari GSM 900. Modulasi Yang digunakan GSMK (0.3 gaussian filter), channel spacing 200KHz, channel bit rate 270.833 kb/s, number of channel 374 (8 user / channel) metode duplex yang digunakan FDD, multiple akses metode TDMA/FDM.
CDMA, code Division Multiple Access adalah sebuah bentuk multipleksan dan sebuah akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruksi dank ode-kode khusus itu utuk melakukan pemultipleksan.
3. Universal Personal
Telecommunication.
Konsep ini domotori oleh ITU-T, layanan ini memungkinkan setiap individu dapat melakukan komunikasi dimana saja, kapan saja dengan perangkat apa saja menggunakan nomer UPT yang unik. Banyak sekali masalah yang perlu diatasi antara lain teknis, roaming dunia, pentarifan dan lain-lain, ITU menjadi penentu sebagai badan koordinator agar UPT ini dapat dioperasikan dan digunakan oleh publik.
Konsep ini domotori oleh ITU-T, layanan ini memungkinkan setiap individu dapat melakukan komunikasi dimana saja, kapan saja dengan perangkat apa saja menggunakan nomer UPT yang unik. Banyak sekali masalah yang perlu diatasi antara lain teknis, roaming dunia, pentarifan dan lain-lain, ITU menjadi penentu sebagai badan koordinator agar UPT ini dapat dioperasikan dan digunakan oleh publik.
a. Internasional Mobile Telephony 2000
(IMT-2000) adalah standar global untuk “3G Wirelles System” yang disebut juga
Universal Mobile Telecomunications System (UMTS)
b. Layanan UMTS
·
Messaging
services : SMS, e-mail, Voice-mail dan fax all combined into a single
application.
·
Video and
image service : Conferencing, Streaming, Image download.
·
Information
services : Cinema ticket reservation, restaurant location, tour guide.
·
E-cash
capabilities : Downloading of e-cash into mobile, Chaking bank balance, and
performing real transactions.
·
Access to
Corporate databesa : Phone and address book, e-mail addresses product
information.
·
UMTS
menyediakan platform untuk aplikasi yang lebih luas, yang saat ini belum ada
C. Perkembangan Teknologi Informasi dalam bentuk telekomunikasi di Indonesia.
Dengan adanya konvergensi TI dengan
teknologi telekomunikasi, membuat teknologi telah menjadi segalanya bagi manusia,
teknologi komunikasi khususnya seluler telah berkembang pesat diindonesia, hal
ini dimungkinkan dengan penetrasi pasar, yang bsar terhadap kebutuhan
telekomunikasi khususnya yang sifatnya mobile.
Mobilitas dan trend mungkin yang menjadi factor utama dari suksesnya teknologi ini, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi seluler dibandingkan dengan telepon tetap. Setiap pelanggan dapat mengakses dimana saja, kapan pun ia berada.
Komunikasi suara, dewasa ini tidak lagi hanya mengandalkan jaringan kabel yang bersifat tetap (fixed line), selain itu juga komunikasi tidak hanya suara namun juga data dan gambar yang berujung pada multimedia.
Mobilitas dan trend mungkin yang menjadi factor utama dari suksesnya teknologi ini, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi seluler dibandingkan dengan telepon tetap. Setiap pelanggan dapat mengakses dimana saja, kapan pun ia berada.
Komunikasi suara, dewasa ini tidak lagi hanya mengandalkan jaringan kabel yang bersifat tetap (fixed line), selain itu juga komunikasi tidak hanya suara namun juga data dan gambar yang berujung pada multimedia.
1. Sejarah Teknologi Mobile Nasional.
Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Tapi karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem-sistem analog sebelumnya, pada tahun 1982, negara – negara Eropa membentuk sebuah organisasi bertujuan untuk menentukan standard-standard telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Speciale Mobile (GSM). Pembentukan organisasi ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada saat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Organisasi ini kemudian menghasilkan standard-standard telekomunikasi bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM (Global System for Mobile communication). GSM sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika. Pada saat ini GSM merupakan teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia sudah mencapai 1,5 billion pelanggan dan merupakan teknologi yang paling banyak digunakan. Tabel di bawah ini menujukan perkembangan-perkembangan penting yang terkait dengan pengimplementasian GSM dan juga perkembangan teknologi seluler lainnya.
Di indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan pada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara competisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya keindonesia seperti NMT dan AMPS. Ketika tahun 1980-an teknologi GSM datang keindonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS lenghilanh lalu, muncul seatelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh telkomsel.
Pada akhir nya teknologi GSM lebih unggul, ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi karena efesiensi dispektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Sekarang dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah mengusai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap,namun sampai saat ini telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetep PSTN, baik untuk komuniasi lokal maupun SLJJ.
Sedangkan teknologi CDMA penenalan CDMA sudah mulai sejak tiga tahu lalu ketika komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai alasanpengembangannya kurang sukses. Saat ini, PT telkom kembali memperkenalkan CDMA, tetapi tidak lewat jalur ”bisnis seluler” langsung, melainkan menggunakan CDMA untuk fix phone dengan produk dagang bersama telkomflexi.
Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Tapi karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem-sistem analog sebelumnya, pada tahun 1982, negara – negara Eropa membentuk sebuah organisasi bertujuan untuk menentukan standard-standard telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Speciale Mobile (GSM). Pembentukan organisasi ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada saat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Organisasi ini kemudian menghasilkan standard-standard telekomunikasi bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM (Global System for Mobile communication). GSM sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika. Pada saat ini GSM merupakan teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia sudah mencapai 1,5 billion pelanggan dan merupakan teknologi yang paling banyak digunakan. Tabel di bawah ini menujukan perkembangan-perkembangan penting yang terkait dengan pengimplementasian GSM dan juga perkembangan teknologi seluler lainnya.
Di indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan pada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara competisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya keindonesia seperti NMT dan AMPS. Ketika tahun 1980-an teknologi GSM datang keindonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS lenghilanh lalu, muncul seatelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh telkomsel.
Pada akhir nya teknologi GSM lebih unggul, ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi karena efesiensi dispektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Sekarang dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah mengusai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap,namun sampai saat ini telepon seluler masih merupakan barang mewah, tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmatinya. Tarifnya masih sangat tinggi dibandingkan dengan telepon tetep PSTN, baik untuk komuniasi lokal maupun SLJJ.
Sedangkan teknologi CDMA penenalan CDMA sudah mulai sejak tiga tahu lalu ketika komselindo memperkenalkan CDMA-One. Hanya saja dengan berbagai alasanpengembangannya kurang sukses. Saat ini, PT telkom kembali memperkenalkan CDMA, tetapi tidak lewat jalur ”bisnis seluler” langsung, melainkan menggunakan CDMA untuk fix phone dengan produk dagang bersama telkomflexi.
2. Perbedaan mendasar teknologi GSM dan
CDMA.
Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem
modulasinya. Modulasi CDMA merupakan kombinasi FDMA dan TDMA. Pada teknologi
TDMA, 1 kanal frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada
TDMA, 1 kanal frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot waktu
yang berbeda.
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh negara-negara eropa dan bersifat ”Open Source”. Sedangkan CDMA dari kubu amerika dan jepang. Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frequensi secara bersama karena menggunakan teknik pengkodean tertentu.
CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wireless Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda.
Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo – Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user.
Ponsel CDMA ada dua jenis tampa kartu sehingga nomor panggilan harus diprogram oleh petugas operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUM (Removal user klentification module) atau dalam istila GSM dikanal dengan SIM Card. Ada dua jenis kelebihan yang ditawarkan CDMA misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak terputus-putus.
Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh negara-negara eropa dan bersifat ”Open Source”. Sedangkan CDMA dari kubu amerika dan jepang. Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang berbeda terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frequensi secara bersama karena menggunakan teknik pengkodean tertentu.
CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wireless Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda.
Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo – Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user.
Ponsel CDMA ada dua jenis tampa kartu sehingga nomor panggilan harus diprogram oleh petugas operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang dilengkapi dengan RUM (Removal user klentification module) atau dalam istila GSM dikanal dengan SIM Card. Ada dua jenis kelebihan yang ditawarkan CDMA misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti suara robot, tidak terputus-putus.
D. Kesimpulan
Cell adalah Area Cakupan (coverage area) dari Radio Base Station, daerah layanan ini dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil yang disebut cellular, yang sifatnya pelanggan mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan.
Cell adalah Area Cakupan (coverage area) dari Radio Base Station, daerah layanan ini dibagi-bagi menjadi daerah yang kecil-kecil yang disebut cellular, yang sifatnya pelanggan mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan.